Produk Pertama

 


Memutuskan untuk berwiraswasta memang cukup berat. Kami tahu semua konsekuesinya. Namun tekad kami berdua sudah bulat. Berawal dengan modal dua juta ditangan, bismillahi tawakaltu 'alaallah, sigap kaki kami langkahkan.  


Banyak saran dan sumbangsih pemikiran yang disampaikan oleh sahabat dan handai taulan. Hingga suatu hari salah satu guru ngaji suami menyarankan untuk membuat jamu instan. 


Namanya Ustadz Umar Syarifuddin. Sesuatu yang tidak pernah terpikir sama sekali. Beliau bawa semua alat dari rumah termasuk kaleng untuk packing dan stiker, kami hanya menyediakan bahan berupa jahe yang sudah digiling dan gula pasir. Seingat saya hari itu adalah hari Sabtu bulan Februari tahun 2018. 


Tidak hanya mengajari membuat jamu instan dan packing saja, bahkan pembeli pertama kami adalah customer beliau yang diarahkan beliau untuk membeli jamu ke kami. Beliau ini adalah sosok guru, sahabat, dan saudara bagi kami. Trimakasih atas produk pertama ini. Ternyata dari pertama telah berlanjut seterusnya. 




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pakai yang Alami With Pestisida Nabati

Umar Bin Khattab Menjemput Hidayah

Hidup Itu Seperti Roda Sepeda