Umar Bin Khattab Menjemput Hidayah
Ummu Magandi
Sayyidina Umar bin Khattab tidak segan-segan menangkap hidayah, tanpa nanti, tanpa tapi. Ketika hati Beliau tersentuh membaca Surat Ath Thaha yang didapat dari adik perempuannya. Padahal awalnya Umar marah besar mendengar kabar keIslaman adik beserta suaminya dari Nu'aim bin Abdullah.
Namun siapa sangka, itulah langkah awal Umar bin Khattab menjadi bagian dari sahabat yang kecintaannya terhadap Rasulullah tidak diragukan lagi. Bahkan Umar selalu berada di garda terdepan dalam perjuangan Islam.
Umar bin Khattab juga dikenal sebagai salah satu orang Arab yang cakap dalam bidang sastra. Tak ayal Umar begitu takjub dengan surat Ath Thaha yang dibacanya, "Alangkah eloknya kalimat-kalimat ini, betapa mulianya ajaran-ajaran yang dikandungnya. Sungguh tak ada manusia yang mampu membuat kalam seindah ini."
Khabbab yang saat itu berada di luar rumah Fatimah, setelah mengajarkan surat tersebut, keluar dari tempat persembunyiannya demi mendengar komentar dari Umar. "Demi Allah, wahai Umar, sesungguhnya aku sangat berharap engkaulah lelaki yang dimaksud dalam doa Rasulullah. Kemarin aku mendengar Rasulullah berdoa, 'Ya Allah, muliakanlah Islam dengan salah seorang dari lelaki ini, Al Umar Al Hakam bin Hisyam atau Umar bin Khatab."
Mendengar apa yang disampaikan Khabbab, detik itu juga Umar menemui Rasulullah untuk menyatakan ke-Islamannya tanpa menunggu hari esok.
Apa yang bisa kita ambil di sini?
Kalau Allah sudah berkehendak memberikan hidayah, segarang apapun manusia akan tunduk di hadapan Allah. Yang perlu kita pahami di sini, kesempatan yang Allah berikan itu tidak pasti datang dua kali. Sehingga jika Allah memberi kita kesempatan untuk berubah (hijrah) jangan pernah menunda untuk menyambutnya, apalagi hingga mengabaikannya. []
Komentar
Posting Komentar